Jumat, 22 Desember 2017

Donor darah muslim

Para ulama sepakat bahwa darah adalah benda najis. Semua imam mazhab menyatakan hal yang sama dalam hal ini.

Namun mereka mengatakan bahwa darah yang najis itu adalah darah yang keluar dari dalam tubuh kita. Sedangkan darah yang ada di dalam tubuh dan sedang bekerja menyebarkan makanan, oksigen dan lainnya, tidak dikatakan sebagai najis.

Sebab kalau darah di dalam tubuh kita dinyatakan najis, berarti tubuh kita pun najis juga jadinya. Dan kalau tubuh kita najis, bagaimana kita shalat, thawaf dan sebagainya?

Di sisi lain, para ulama juga menyatakan bahwa tubuh manusia, kafir atau muslim, tidak termasuk benda najis. Kalau pun ada ungkapan di dalam Al-Quran tentang kenajisan orang kafir, maka para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan najis di dalam ayat itu bukan najis secara hakiki, namun najis secara majazi.

Mengapa para ulama mengatakan demikian?

Karena melihat konteks ayat itu yang sedang menjelaskan keharaman orang kafir memasuki wilayah tanah haram di Makkah. Maka ketika orang-orang musyrik itu dikatakan najis, adalah makna majazi. Seolah-olah mereka itu benda najis yang tidak boleh memasuki wilayah yang suci.

Tapi pada hakikatnya tubuh orang kafir bukan benda najis. Buktinya mereka tetap dibolehkan masuk ke dalam masjid-masjid mana pun di dunia ini, kecuali masjid di tanah haram.

Kalau tubuh orang kafir dikatakan najis, maka tidak mungkin Abu Bakar minum dari satu gelas bersama dengan orang kafir. Kalau kita belajar fiqih thaharah, maka kita akan masuk ke dalam salah satu bab yang membahas hal ini, yaitu Bab Su'ur.

Di sana disebutkan bahwa su'ur adami (ludah manusia) hukumnya suci, termasuk su'ur orang kafir.

Maka hukum darah orang kafir yang dimasukkan ke dalam tubuh seorang muslim tentu bukan termasuk benda najis. Ketika darah itu baru dikeluarkan dari tubuh, saat itu darah itu memang najis. Dan kantung darah tentu tidak boleh dibawa untuk shalat, karena kantung darah itu najis.

Namun begitu darah segar itu dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka darah itu sudah tidak najis lagi.

Dan darah orang kafir yang sudah masuk ke dalam tubuh seorang muslim juga tidak najis.

Sehingga hukumnya tetap boleh dan dibenarkan ketika seorang muslim menerima transfusi darah dari donor yang tidak beragama Islam.

Jumat, 08 Desember 2017

Mutiara Hikmah Syeikh Ibnu Athaillah Al-sakandary

"Gurumu adalah orang yang engkau belajar darinya bukan dari orang yang engkau pernah mendengar darinya."

"Gurumu bukanlah orang yang ucapannya menyapamu namun adalah orang yang petunjuknya mengalir dalam dirimu"

"Gurumu bukanlah yang mengajakmu kedepan pintu, melainkan yang telah tersingkap (menyingkap) hijab antara engkau dan dia."

"Gurumu bukanlah orang yang mengarahkanmu dengan perkataannya ,tapi dengan halnya  (keadaannya )"

"Gurumu adalah  yang melepaskanmu dari belenggu Hawa nafsu, dan bersamamu menuju Allah SWT."

"Gurumu ialah yang menjernihkan cerminan hatimu hingga cahaya tuhanmu menjadi jelas didalamnya. Ia memotivasimu menuju Allah , Maka  engkau bangkit menuju padaNya , dan  menyertaimu hingga  sampai padaNya, ia selalu berdekatan denganmu hingga ia membawamu ke hadapanNya, kemudian ia masuk bersamamu kedalam cahaya hadiratNya, lalu ia berkata : inilah engkau bersama tuhanmu."

SENIN, ADA APA DENGANMU ?

SENIN, ADA APA DENGANMU ?

💐 Sudah kita ketahui bersama bahwa Baginda Rasulillah ﷺ dilahirkan pada hari Senin, 12 R. Awal Tahun Gajah. Al-Hafidz An-Nawawi menjelaskan

واتفقوا أنه ولد يوم الإثنين فى شهر ربيع الأول

Para Ulama sepakat bahwa Baginda Rasulillah ﷺ dilahirkan pada hari Senin. [Syarah Muslim, juz 15 hal. 100]

Diriwayatkan dari Sayyidina Ibnu Abbas, Beliau berkata :

ولد رسول الله ﷺ عام الفيل (رواه البزار والطبراني فى الكبير ورجاله موثقون)

Baginda Rasulillah ﷺ dilahirkan pada tahun Gajah. (HR. Bazzar dan Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dg para perawi yg bisa dipercaya). [al-Haitsamy, Majma'uz Zawaid, juz 1 hal. 463 no. 952]

Sungguh bukanlah suatu kebetulan Baginda ﷺ dilahirkan pada hari senin, sudah barang tentu karena hari senin adalah hari yg sangat istimewa agungnya sehingga dipilih oleh Allah subhanahu Wa ta'ala sebagai hari kelahiran makhluk yg paling dikasihi-Nya, Baginda Rasulillah ﷺ.

Masih ingatkah kita kenapa hari Jum'at menjadi Sayyidul Ayyam ? alasannya karena Nabi Adam dilahirkan dihari Jum'at. Jika karena alasan itu Jum'at menjadi Sayyidul Ayyam, bagaimana agungnya hari senin yg menjadi hari dilahirkannya Sayyidul Anbiya' Wal Mursalin, Baginda Rasulillah ﷺ ?

Berangkat dari hal inilah Sayyid Muhammad Amin Kutby menorehkan bait-bait syairnya yg berbunyi

يا ليلة الإثنين ماذا صافحت
يمناك من شرف أشم ومن غنى

Wahai Malam Senin, apakah gerangan yang engkau jabat dengan tangan kananmu dari kemuliaan dan kekayaan yg begitu semerbak?

كل الليالي البيض فى الدنيا لها
نسب إليك فأنت مفتاح السنا

Seluruh malam-malam yg putih berkilauan di jagat raya ini punya hubungan nasab denganmu. Maka engkaulah pembuka keagungan.

فالقدر والأعياد والمعراج من
حسناتك اللاتي بهرن الأعينا

Malam Lailatul Qadar, Malam Hari Raya dan dan Malam Mi'raj adalah buah dari kebaikan-kebaikan-mu yang membuat mata terkagum-kagum memandangnya.

Bahkan tidak berhenti di situ, diriwayatkan dari Hanasy as-Shan'ani bahwa Sayyidina  Ibnu Abbas berkata :

ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم الاثنين ، واستنبئ يوم الاثنين ، وتوفي يوم الإثنين ، وخرج مهاجرا من مكة إلى المدينة يوم الاثنين ، وقدم المدينة يوم الاثنين ، ورفع الحجر الأسود يوم الاثنين

Rasul ﷺ dilahirkan pada hari senin, diangkat menjadi Nabi pada hari senin, beliau wafat pada hari senin, berhijrah dari mekkah ke madinah pada hari senin, tiba di madinah pada hari senin dan mengangkat Hajar Aswad pada hari senin. [HR. Ahmad no. 2506]

Al-Hafidz Ibnu Katsir menambahkan

وفيه عرج به الى السماء

Pada hari senin Baginda Rasulillah ﷺ melakukan Mi'raj kelangit. [Sirah Nabawiyah, juz 1 hal. 199]

Bait-bait syair Sayyid Muhammad Amin Kutbi diatas dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya, Al-I'lam Bifatawa Aimmatil A'lam Haula Maulidihi Alaihi as-Shalatu Wassalam, hal. 9. cet. DKI.

Kamis, 07 Desember 2017

Kalam sayyidina Ali bin Ali Thalib

لِقَاءُ أَهْلِ الْخَيْرَاتِ عِمَارَةُ الْقُلُوْبِ

Cara termudah membangun hati ialah berkumpul dengan orang² baik.

Sayidina Ali bin Abi Thalib

DURHAKA


*BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU.*
====================================

Berkata Syeikh al-Habib Muhammad bin 'Alwi al-Maliki :

أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه

"Aku marah terhadap murid yg tidak menghormati gurunya, meskipun sang guru adalah temannya."

Berkata Imam Nawawi :

ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه

"Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab baik kepadanya.

وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم

Meskipun sang guru tersebut lebih muda, tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid. Karena ilmu bisa di peroleh dengan kerendahan hati dari seorang murid."

Beliau juga berkata :

عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيئ البتة

"Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa di hapus dengan taubat kepada Allah, sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa di hapus oleh sesuatu apapun (kecuali ridha dari guru tersebut)."

Al-Habib 'Abdullah bin 'Alwi al-Haddad berkata :

واضر شيئ على المريد تغير قلب الشيخ عليه

"Paling berbahayanya bagi seorang murid (orang yg ingin sampai kepada keridhaan Allah, baik kalangan santri atau bukan) adalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya

ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه

Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid, maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali kepadanya."

*Perkataan-perkataan di atas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid, namun jika kita sebagai guru, maka janganlah kita mengharap untuk di hormati.*

Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yg bermanfaat serta mendapat berkah dari mereka.

Aamiin... 🙏🏻

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم.

والله اعلم بالصواب.